A Short Trip to Candi Cetho
Tepat dua hari lalu (sebelum postingan ini dipost),
saya menyempatkan diri untuk sekedar refreshing ke kota (red. Kabupaten) Karanganyar.
Ada banyak lokasi wisata yang bisa dikunjungi di sini yang notabene kebanyakan
merupakan wisata alam. Namun saya dan teman-teman memilih untuk mengunjungi
Candi Cetho. Sebenarnya lebih penasaran dengan Candi Sukuh yang lebih tenar
dengan bentuk candinya yang menyerupai candi/bangunan suku maya di Amerika
latin.
Candi yang terletak di level paling atas |
Kalau nanti ada diantara
readers yang menggunakan bantuan MAP, pastikan dulu tujuan yang kalian pilih
benar. Kita bisa memastikan itu benar atautidak dengan melihat review lokasi
tersebut. Ketika saya mencari “Candi Cetho” yang muncul di GMAP adalah ‘Candi
Cetho Jenawi” dan “Candi Cetho”. Both location are located in Karanganyar
regency, dan aku memilih yang “Candi Cetho Jenawi”. Ternyata itu merupakan
lokasi yang salah dan lebih jauh 30 menit perjalanan dari lokasi candi yang
sebenarnya.
Setelah sampai di Candi, kita memparkirkan motor
masing-masing. Biaya parkir masih normal yaitu Rp 2.000,-. Untuk biaya tiket
masuk ada dua jenis harga, yaitu berdasarkan turis asing atau domestik. Untuk
turis domestic dikenai biaya Rp 7.000,- cukup murah dan sama dengan biaya masuk
candi Gedong Songo di Ungaran. Sedangkan untuk tiket masuk wisatawan asing
sebesar Rp 15.000,-
Lokasi candi yang berada di perbukitan menjadikan
candi ini berbentuk punden berundak. Selain bentuk candi yang unik, yang identic
dengan candi ini yaitu Gapura di hampir setiap level candi yang sangat khas dengan
gapura di Bali, yang notabene Candi ini memang Candi Hindu. Tidak seperti candi
lain yang difungsikan sebagai tempat wisata saja, di sini juga masih terdapat
praktek ibadah, dan akan tercium bau dupa di beberapa titik ibadah/di tingkat
atas.
Hal lain yang khas dari Candi ini adalah bentuk-bentuk
arca yang sebagian besar berbentuk Phallic. Di papan informasi Candi juga
disebutkan bahwa arca tersebut memang berbentuk alat reproduksi laki-laki.
Salah satu arca yang ada di Candi Cetho |
Selain bentuk candi dan arca yang unik, lokasi candi
yang terletak di lereng Gunung Lawu menjadikan lokasi candi berhawa dingin dan
terkadang berkabut and it felt awesome. Lol
Bagi readers yang tetarik dengan wisata alam atau
percandian atau tentang sejarah Indonesia, Candi Cetho bisa saya rekomendasikan
untuk kalian.
Setelah lelah menikmati keunikan candi ini, readers
juga bisa menikmati hidangan the di Tea Café tdak jauh dari lokasi Candi. Ada
dua pilihan untuk sekedar makan siang atau ngeteh sore, yaitu Ndoro Dongker dan
Bale Branti. Yang menjadi pilihan saya dan teman-teman waktu itu adalah Bale
Branti. Ulasan lebih lanjut berkaitan dengan Bale Branti bisa dilihat di sini.
Well, untuk masalah budget, tidak perlu terlalu banyak
mengeluarkan uang untuk perjalan Candi Cetho dan Bale Branti. And this was my
total expense during my trip:
1.
Bensin :
20.000
2.
Parkir 2x :
4.000
3.
Masuk Candi : 7.000
4.
Biaya
sukarela kain masuk candi : 10.000
5.
Makan di
Bale Branti : 41.000
(Makan, teh,snack)
So, what are you waiting for, just go visit
Karanganyar ….. (Halah, sok sok-an jadi duta wisata) lol
Catch you soon in other trip review