Tuesday, July 30, 2013

SSC VISITED SANGIRAN


Sebenarnya ini adalah tugas dari divisi penalaran SSC yang belum sempat aku selesaikan. Berhubung dihari libur semester aku tidak ada kerjaan a.k.a nganggur, akhirnya aku berniat untuk menyelesaikan tugas yang tertunda ini.

SASERU STUDI CLUB VISITED SANGIRAN

16 Februari 2013, tepat 2 hari setelah hari Valentine-bagi yang merayakannya- para pengurus dan anggota SSC melakukan kunjungan ke Sangiran. Sangiran adalah salah satu objek wisata pendidikan yang ada di Jateng atau lebih tepatnya di Sragen. Disana terdapat banyak fosil-fosil purba baik manusia maupun hewan. Tidak hanya fosil yang dipamerkan di museum ini, namun juga terdapat replika-replika yang menggambarkan proses penggalian dan penemuan fosil.
Dalam perjalanan menuju Sangiran sebut saja rombongan SSC yang berangkat dengan menggunakan sepeda motor, harus menghadapi berbagai rintangan yang benar-benar membuat senam jantung. Banyak lubang di jalan yang harus dihindari, selain kondisi jalan yang berlubang rombongan SSC harus “berbagi” jalan dengan bus-bus besar yang menyalip dari arah berlawan. Dengan kondisi jalan yang juga sempit maka mau tidak mau kami harus minggir ke jalan tanah agar bus yang menyalip bisa lewat jalur kita atau lebih tepatnya agar kita tidak tertabrak bus.
Setelah perjalanan sekitar 45 menit dari kampus UNS, akhirnya rombongan sampai di Sangiran. Harga masuk pada saat itu Rp 5000,- It’s quite cheap I think. Sebelum masuk ke museum kami berkumpul dulu untuk penyampaian tugas dari Mbak Heni sebagai Head Division of Penalaran. Tugas yang dimaksud adalah tulisan semacam ini dan dibuat sekreatif mungkin.-Unfortunately I was not that creative, but I tried my best- Pengumpulannya  sekitar 10 hari setelah kunjungan atau sekitar tanggal 26 Februari.
I really shocked when seeing a big statue of ancient man there. It was so naked. Yeah, totally naked and you can see that “thing” clearly. The worst is we gathered straight in front of the statue and hardly believed that we took picture with it.



Ketika Mbak Heni sedang asik menyampaikan tugas, pada saat itu juga datanglah rombongan wisatawan lain sekitar 100 orang lebih dengan menggunakan bus ukuran medium(?). I just thought it would be crowded and not comfortable.

Setelah Mbak Heni selesai, kita langsung menuju ke dalam museum. Banyak hal yang menarik disana –for anyone who really likes history and anything which related to it- seperti patung, gambar, multimedia book, and more pictures and descriptions. My shocked was continuing when I saw naked thing again. This is different from the previous one. This is ONLY naked picture of an ancient woman. Foolishly my friend and I took picture with a background that woman. Kemudian rombongan terpisah sendiri-sendiri dengan kelompoknya masing-masing menikmati atau lebih tepatnya mengamati patung, gambar dan penjelasan yang ada disana. Ternyata tidak hanya manusia purba yang ada disana, namun penjelasan mengenai bentuk permukaan bumi juga dijelaskan disana.



Selain banyak koleksi yang bisa dilihat, di tempat ini juga menawarkan suasana yang hijau dan cozy. Perhaps there was one thing that made me uncomfortable. It was the security. When my friends and I were sitting near the diorama stage suddenly he was a little bit yelling at us by saying “disitu bukan tempat duduk!” Finally we move away from the staget and sat in the floor pitily. The situation was quite then my friends offered to take some picture there. So we took picture together and forgot that security for a moment.



Ternyata di dalam masih banyak patung-patung naked men. Dan sempat berpikir ini museum sepertimya tidak layak untuk anak dibawah umur based on my arogan opinion.
Setelah foto bersama di dalam kita akhirnya keluar dan menandakan bahwa tur di dalam sudah selesai. Setelah kita keluar ternyata ada papan nama Sangiran di tembok, yang ternyata disitulah muka depan museum ini, dengan kata lain kita salah masuk lewat pintu exit. -_-a namun hal itu bukanlah hal yang begitu bermasalah bagi kami karena setelah menyadari hal tadi kita langsung foto bersama –Again-.



Itulah tadi sekilas tentang kegiatan SSC pada bulan Februari kemarin. Dan dibawah ada beberapa foto dokumentasi yang lain. Tambahan saja ternyata rombongan bus tadi adalah rombongan wisatawan asing dari taiwan atai hongkong aku lupa. Ketika aku mencoba mengajak berkomunikasi dengan bahasa inggris kepada bapak-bapak dia malah menghindar kemudian ada ibu-ibu yang ramah menghampiri dan bertanya “where do yo come from” aku menjawab “UNS, sebelas maret university. We are study club of saseru” jawabku kurang lebih begitu. Setelah percakapan ringan beberapa detik aku mendapat info bahwa mereka adalah para dosen di Taiwan/Hongkong-aku masih lupa- yang sedang berwisata di sekitar Solo. Kemudia saya sempatkan untuk meminta foto bersama. –Although I was not include on that picture because I was the one who captured the picture. Well, it’s not a big deal, though-


No comments:

Post a Comment