Minggu ke empat semester 7 ini, aku mendapatkan
jarkoman dari salah satu teman yang mengajak pergi camping di Pantai Klayar.
Awalnya aku merasa males karena pasti nantinya bakalan ngabisin banyak uang dan
juga aku belum persiapan untuk konsultasi skripsi ke pembimbingku. Tetapi
mengingat frekuensi kumpul dengan teman seangkatan sudah berkurang, aku
memutuskan untuk ikut. Kapan lagi aku bisa main bareng dengan mereka.
Tibalah pada hari H, Jumat 2 Oktober 2015. Berdasarkan
rencana awal, kita kumpul di Boulevard kampus jam 1.00. As you know, the
culture of budaya ngaret in my beloved country, kita (aku dan temanku
bersembilan)baru bisa berangkat jam 2.45. Sebuah koreksi yang seharusnya bisa
diperbaiki mulai dari diri sendiri untuk lebih menghargai waktu. Meskipun saat
ini aku masih dalam taraf “berlatih”.
Tujuan awal kita sebelum ke Pantai Klayar adalah ke
Wonogiri. Kita mampir kesalah satu rumah temen disana untuk menjemputnya.
Selain itu, acara ngetrip bareng ini juga disponsori oleh catering keluarga
temenku ini. Kita sampai di sana sekitar 4.30. Setelah makan dan cukup
istirahat, kita melanjutkan perjalanan kita ke tujuan utama, Pantai Klayar.
Sebenarnya ini adalah kali pertama aku pergi ke Pantai
Klayar. Tetapi sebelumnya aku pernah ke Pantai Nampu dengan teman kost tahun
kemarin yang notabene lokasinya tidak begitu jauh dari Pantai Klayar. Hal pertama
yang ada dibanyanganku adalah medan yang susah, terjal, naik,turun dan bakalan
menjadi perjalanan yang melelahkan. Namun, ternyata untuk sebagian jalan sudah
diaspal dan perjalanan menjadi lebih mudah. Akan tetapi masih ada beberapa
jalan yang memang masih parah sehingga kita harus ekstra hati-hati terlebih
saat itu sudah gelap.
At last, we made it. Kita sampai di Pantai Klayar
sekitar pukul 7.30. Sesampainya disana, kita langsung bongkar muatan kita dan
segera mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Meskipun saat itu lumayan gelap,
dengan bantuan cahaya senter, aku bisa menebak kita mendapatkan spot camping
yang menurutku legit. Suara deburan ombak terdengar jelas dan kita berada di
bawah pohon kelapa yang Alhamdulillah pada saat itu tidak ada buahnya
(sebenarnya ada buah kelapanya, tapi masih kecil, jadi no need to worry).
Setelah tenda sudah siap untuk dihuni, kita persiapan
untuk masak memasak. Tidak masak juga sebenernya, karena kita sudah dibekali
nasi bungkus ayam telur dari temenku. Jadi kita hanya sekedar menggoreng nugget
dan memanaskan air untuk menyeduh kopi dan susu.
Hal yang aku suka dari camping di pantai adalah aku
tidak perlu takut kedinginan. Meskipun aku sudah terbiasa dengan suhu dingin
malam hari di tempat tinggalku, aku masih belum sanggup dengan dinginnya suhu
di gunung. That’s why I always think twice everytime my friends ask me to join
them to go hiking. Hal lain yang membuat aku suka camping di pantai adalah
paginya kita bisa menikmati main air dan merasakan ombak yang jarang aku
dapatkan selama tinggal di tengah-tengah dataran Jawa Tengah. Selain itu,
menikmati pasir putih yang berpadu dengan birunya langit dan air laut sambil
meneguk es degan di tepi pantai adalah a piece of heaven on earth for me.
Kemudian tibalah saatnya untuk Qtime with friends.
Kita ngobrol bareng, ada yang nyanyi ngga jelas, ngebully satu sama lain dll.
Sampai pada tewas satu-persatu. Malamnya aku tidur lebih dulu dari teman-teman
yang satu tenda denganku, ngga tau kenapa aku ngantukan banget selama ngetrip.
Pagi harinya, ada temenku yang tidur di tenda sebalah mendengar suara lolongan
anjing. Katanya suasana menjadi horror untuk mereka karena mendengar suara
anjing yang entah berada dimana karena aku dan teman-temanku yang setenda tidak
mendengar apapun. Other than that, kita langsung membuat menu sarapan dengan
mie instan yang kita bawa dari rumah dan juga masih ada nasi bungkus, telur,
nugget dan sosis untuk lauknya. Memang hal yang menyenangkan dari camping
selain tidur di tenda adalah proses masak memasaknya. Yah, berhubung kita bawa
yang instan-instan tidaklah ada masalah yang berarti buat sarapan kita.
Setelah selesai sarapan, kita langsung go to the
beach!!!
Meskipun pagi itu pantai sedang surut, Klayar
menyajikan banyak pilihan untuk para penikmat pantai. Kalau aku boleh bilang,
pantai ini memiliki 5 spot yang bisa dinikmati. Yang pertama adalah pantai
dengan karang, yang dimana ketika surut kita bisa mencari ikan atau ulat laut.
Kedua adalah pantai dengan pasir putih dan ombk yang friendly dan tidak ada
karang yang mengganggu kita ketika berenang. Yang ketiga adalah pantai dengan
ombak yang super horor banget. Keempat adalah semacam karang besar yang disana
kita bisa melihat “suling laut”. Dan yang terakhir adalah Tebing tinggi yang
dimana kita bisa melihat keindahan Pantai Klayar dan birunya laut selatan dari
atas.
Well, aku dan teman-temanku menikmati spot kedua yang
aku sebutkan tadi sampai sekitar pukul 8.00 pagi. Setelah itu kita mencoba
untuk melihat ke pantai dengan ombak (yang menurutku) paling horror. Sebelum
aku tahu ombaknya yang begitu besar, kesan pertamaku dan teman-teman adalah
terkesan dengan airnya yang terlihat sangat beru dibandingkan pantai
sebelumnya. Setelah kita mendekat, gilaaaaaaa, pantainya diapit dua karang
besar dan ombaknya mungkin sampai 3 meteran. Tidak ada wisatawan yang bermain
di dekat pantai itu. Bisa aja mereka terseret dengan mudah kalau berani untuk
main disitu. Kebanyakan dari mereka hanya berani foto dengan background “Mad
Wave” (it’s a name for that wave from me). Karena merasa horror, kita
memutuskan untuk ke spot keempat yaitu tebing “bersuling”. LOL.
Tebing “bersuling”, lagi, ini adalah nama yang aku
buat sendiri untuk spot ini. Untuk memasuki area “suci” ini, kita perlu
melakukan sebuah ritual. Kita perlu membayar uang sebesar 2000 rupiah. I’m
kidding about the holly place and the ritual. Well, spot foto di sini
keren-keren. Tapi yang paling banyak diminati adalah yang ada sulingnya. Emm,
disini ada semacam lubang yang menghubungkan ombak laut dengan permukaan atas
tebing sehingga apabila ada ombak yang lumayan besar, akan ada angin dan air
yang menyembur ke atas seperti geiser. (Aduh aku lupa spelling geiser yang
bener). Sebelum air keluar, ada suara angina dari lubang ini yang mungkin
menjadi alasan kenapa tempat ini disebut suling (Aku kerap mendengar dari
wisatawan lain yang menyebut “ooo, ini sulingnya”).
Setelah puas berfoto, kita kembali ke tenda dan
beristirahat di dekat tenda. Kita memesan es degan muda sambil beristirahat dan
menikmati indahnya pantai Klayar.
Beberapa jam kemudian kita bergantian untuk membilas
diri dan mulai bersiap-siap untuk packing dan pulang.
Hal yang menyenangkan dari perjalanan ini selain
lokasi camping adalah sponsor perjalanan ini. Untuk makan sore kita disponsori
lagi oleh temanku yang dari Wonogiri. Dan untuk makan malamnya kita juga
mendapat sponsor tambahan dari temanku yang lain yang juga berasal dari
Wonogiri. What a trip. Hohoho
Dan akhirnya kita sampai lagi di boulevard kampus jam
9.00 malam. Aku lupa jam berapa tepatnya kita berangkat pulang dari wonogiri,
tapi yang aku ingat setelah maghrib.
Well, semoga dengan liburan singkat, menyenangkan dan
sedikit melelahkan ini dapat membuatku lebih bersemangat dalam mengerjakan
skripsi dan juga tidak ada kata “Kurang Piknik” sebagai alasan untuk menunda
mengerjakan skripsi.
Other than that, I still have some pictures to share during my trip in Klayar.
|
Ini packing buat pulang. Demi menjaga kebersihan sampah bekas camping kita jadikan satu untuk dibuang pada tempatnya. yay |
|
Persiapan mendirikan tenda |
|
Cooking for dinner |
|
Sarapan |